RISALATUL MURID Pendahuluan
A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in. Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq. PENDAHULUAN [Risalatul Murid, Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra] Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh amma ba'du, Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada kekuatan dan
tiada kuasa, melainkan dengan izin Allah yang Maha Tinggi dan Maha
Agung. Segala
puji bagi Allah yang dengan kehendak-Nya, telah memberikan dorongan
keinginan di dalam hati para murid. Maka dorongan itupun membimbing
menuju ke jalan kebahagiaan yaitu jalannya iman dan ibadah di samping
menolak dari segala cita-cita untuk sombong diri, dari mencari pangkat
dan kedudukan.Shalawat dan Salam atas junjungan kita Nabi
Muhammad penghulu dari sekalian manusia-manusia yang memiliki keturunan
tinggi. Juga pada keluarganya, para sahabatnya yang diakui sebagai
pemimpin dan ahli martabat. Amma ba'du Allah Ta'ala teiah berfirman ; Siapa
yang ingin pada kehidupan yangsekarang (Dunia), kami segerakan
(memberi) kepadanya. Apa yang Kami kehendaki untuk orang yang Kami
sukai, kemudian Kami sediakan baginya neraka jahannam, ia masuk ke
dalamnya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan siapa yang ingin hari
akherat lalu ditujukan usahanya ke jurusan itu, sedang ia seorang yang
beriman maka usahanya akan diberi balasan yang baik. (OS. Al-lsra': 18 -
19). Makna Al Ajilah yang ditafsirkan dengan maksud Kehidupan Dunia. Jika
seorang menuntut dunia semata, dan berambisi mengejarnya dengan sepenuh
tenaga dan pikirannya, kebanyakan akan tersungkur ke dalam api neraka
serta menjadi hina dina. Maka sangat jelas bagi orang-orang yang beriman
dan berpengetahuan akan waspada dan memelihara diri dari padanya.
Adapun Tafsir Al Akhirah bermakna surga. Dan orang-orang yang
mengidam-idamkan masuk surga hanya berkhayal atau berangan-angan saja
tanpa melaksanakan atau mewujudkan keimanan yang tinggi dan beramal
saleh seperti yang telah dijelaskan dalam firmanNya, lalu usahanya
ditujukan ke jurusan itu. Adapun
usaha yang akan diberi balasan yang baik yaitu amal saleh yang
dikabulkan oleh Allah Ta'ala menyebabkan pelakunya memperoleh pujian dan
penghargaan dan diiringi oleh balasan pahala yang besar yang tiada
berakhir dan terputus dari kemurahan dan rahmat Allah Ta'ala. Orang-orang
yang rugi dari segala segi diantaranya selalu menuntut dan mengejar
dunia seakan-akan dibawanya mati, sudah jelas akan mendapat ancaman
Allah Ta'ala. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam firman-Nya.
Orang-orang yang berambisi pada dunia semata, dan melalaikan berbuat
amal shaleh untuk negeri akhirat atau ia percaya hari akhirat namun enggan menyediakan diri-nya untuk beramal shaleh untuk akhirat sama dengan tidak percaya hari akhirat. Adapun orang yang pertama, yang tidak percaya tentang kehidupan akhirat, maka ia dikatakan oleh Allah dalam firman-Nya ia orang fasiq yang akan menetap di dalam api neraka. Yang kedua -yang wempercayai hari akhirat namun tidak beramal shaleh untukNya, maka ia adalahseorang fasiq yang sudah disetempel sebagai orang yang sangat merugi. Sabda Rasulullah SAW : "Sesungguhnya
tiap-tiap amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya bagi
setiap manusia itu (balasan) apa yang telah diniatkan. Barangsiapa
berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu mendapatkan
Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa berhijrah karena dunia yang
diburunya atau karena wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya
mendapatkan apa yang diniatkan dalam hijrahnya". Rasulullah
SAW telah mengajarkan pada kita bahwa tiap-tiap amal tergantung pada
niatnya, dan setiap manusia akan diberi pahala menurut apa yang
diniatkan, jika niatnya baik maka baiklah balasan-Nya, demikian pula
bila niatnya jelek tiada syah lagi amalnya, juga akan menjadi kelihatan
buruk, walaupun lahirnya amal itu baik. Misalnya mengerjakan amal
mengharap pujian orang (riya'). Nabi
Muhammad SAW telah mengingatkan kita, bahwa siapa yang membuat sesuatu
amal shaleh semata-mata untuk Allah Ta'ala dan mengikuti jejak
Rasulullah SAW, maka Allah Ta'ala akan menjamin pahalanya dan amal
tersebut tertuju hanya Allah semata dan mengharap keridhaan-Nya jelas
mendapatkan surga untuk kediaman-Nya. Dan mendapat tempat dekat dengan Nabi dan juga menjadi kesayangannya. Dan
barangsiapa yang beramal shaleh dengan niat selain Allah, maka mintalah
balasan atau pahala kepada yang diniatkan (manusia) yang sudah pasti
manusia tidak memiliki apa-apa untuk dirinya sendiri, apalagi untuk
diberikan pada orang lain. Tiada bermanfaat atau mudharat, mati atau
hidup, tiada berkuasa pula di hari kebangkitan kelak. Dalam
hal ini Nabi Muhammad SAW telah mengkhususkan hijrah antara banyaknya
amal, sebagai satu contoh yang boleh dikatakan terhadap semua amal-amal
yang lain, sebab itupun sudah jelas dan terang bagi orang-orang yang
mengetahui makna hadist tersebut, tidak khusus semata-mata hijrah saja,
tetapi maknanya umum berlaku atas semua perkara dalam syari'at Islam. Ketahuilah
wahai pembaca, yang menuntut ilmu dan yang ingin menuju pada Allah
Ta'ala, dengan penuh kesungguhan, bahwa ketika anda minta dariku untuk
memberikan sesuatu pesan atau nasehat dari ucapan-ucapanku yang
berkaitan dengan jalan yang anda sedang tuju, kurasakan belum tersedia
yang dapat kusampaikan kini, akan tetapi aku berpendapat lebih baik jika
aku catatkan lebih dahulu beberapa pasal yang ringkas tentang adab-adab
dan cara-cara bagaimana seorang murid untuk menuju Allah Ta'ala dengan
memahami ibarat-ibarat yang mudah dipahami. Hanya
kepada Allah Ta'ala sajalah, aku memohon agar segala yang turun padaku
dari ilham-ilham, yang boleh disampaikan pada sekalian ke jalan yang
anda tuju, dapat memberikan manfaat kepada diriku dan sekalian pembaca
kitab ini. Dan Allah semata yang menjadi tempat perlindunganku, dan Dia adalah sebaik-baiknya tempat berlindung. Al Imam Sayyid Abdullah Bin Alwi Al Hadad Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum, Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati |
Komentar
Posting Komentar